Keputihan yang dialami oleh wanita hamil adalah hal yang wajar, biasanya mempunyai ciri-ciri tidak berbau dan tidak membuat gatal. Wanita hamil akan mengalami keputihan hingga menjelang persalinan. Pada masa akhir kehamilan keputihan semakin meningkat karena infeksi jamur semakin berat terjadi. Umumnya keputihan pada ibu hamil terinfeksi karena jamur candida sp.
sumber gambar: iberita.com
Berikut bahaya keputihan pada wanita hamil (sbr: bidanku.com):
1. Kelahiran prematur
Keputihan yang ditandai dengan munculnya cairan yang lebih kental, berbau amis dan rasa gatal yang memicu iritasi pada vulva. Keputihan pada wanita hamil jenis ini akan mengakibatkan nyeri saat bersenggama. Adapaun penyebab keputihan adalah mikroorganisme yaitu candida albicans. Jika dibiarkan tanpa pengobatan akan menyebabkan kelahiran prematur
2. Ketuban Pecah Dini
Munculnya cairan yang ditandai dengan berwarna kekuningan, berbau amis dan muncul rasa gatal. Keputihan ini disebut vaginosis bakterialis yang menyebabkan ketuban pecah dini
3. Berat Badan Bayi Rendah
Keputihan yang berupa iritasi di area genital dengan timbulnya rasa panas dan gatal. Pada keadaan yang parah akan mengakibatkan nyeri pada daerah vulva dan paha, perineum dan saat senggama. Penyebab keputihan ini adalah protozoa trichmonas vaginalis yang ditularkan melalui hubungan seksual. Berdampak pada wanita hamil yaitu adanya bahaya kelahiran bayi yang beratnya rendah.
Cara Mengatasi Keputihan:
Hindari memakai celana ketat.
Celana ketat seperti jeans perlu dihindari karena bisa membuat perkembangan bakteri dan jamur di dalam vagina semakin berkembang pesat. Akibatnya orang yang suka memakai celana jeans ketat rentan terhadap keputihan.
Hindari memakai Celana Dalam Nilon
Celana berbahan nilon tidak dapat menyerap keringat, karena bahan nilon yang panas bisa menimbulkan jamur dan juga bakteri yang berkembang pesat di vagina. Untuk menghindari keputihan sebaiknya wanita hamil memakai celana dalam berbahan katun. Bahan katun dapat menyerap keringat dan dapat menjaga kelembapan vagina.
Menjaga Kebersihan Organ Intim
Menjaga kebersihan organ intim sangatlah perlu, tapi tidak harus menggunakan sabun, karena ph pada sabun tidak cocok dengan vagina. Membersihkan vagina yang tepat adalah dengan menggunakan air bersih yang mengalir.
Hindari Kelembapan
Kelembapan tidak hanya disebabkan oleh cairan vagina yang berlebihan, tapi juga kondisi setelah buang air kencing yang tidak dikeringkan dahulu.
Membasuh Organ Intim Dengan Benar
Cara membasuh organ intim yang benar adalah dari arah depan kebelakang. Jika anda membasuh dari belakang ke depan maka hal itu bisa membuat semua kuman yang ada didalam dubur masuk ke vagina.
Hindari Pantyliner
Pantyliner bisa menyebabkan keputihan jika ibu hamil malas mengganti, sehingga bakteri dan kuman akan semakin berkembang di vagina
EmoticonEmoticon