Jumat, 09 September 2016

Tetangga Masa Gitu?

Hidup bertetangga itu menyenangkan ya… karena selain meramaikan lingkungan tetangga kita juga orang pertama yang akan membantu kita selain itu kita harus memuliakan tetangga, tidak hanya kedua orang tua kita saja lho… Seperti Diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya” (Muttafaq ‘alaih).
Berkata Al-Hafizh (yang artinya): “Syaikh Abu Muhammad bin Abi Jamrah mengatakan, ‘Dan terlaksananya wasiat berbuat baik kepada tetangga dengan menyampaikan beberapa bentuk perbuatan baik kepadanya sesuai dengan kemampuan. Seperti hadiah, salam, wajah yang berseri-seri ketika bertemu, memperhatikan keadaannya, membantunya dalam hal yang ia butuhkan dan selainnya, serta menahan sesuatu yang bisa mengganggunya dengan berbagai macam cara, baik secara hissiyyah (terlihat) atau maknawi (tidak terlihat).’” (Fathul Baari: X/456).


Tetangga sangat kita butuhkan sekali ya, dimulai dari masalah kecil saja, misalnya nih kita mau masak tapi kehabisan bawang putih, mau beli tempatnya jauh, ya terpaksa dech alasan pinjam ke tetangga (kalau saya), soalnya kalau alasanya “minta” saya merasa sungkan. Lebih baik pinjam biar nanti kalau pas kita beli lagi, kita bisa kembalikan.  Kenapa begitu? Takutnya saya takut si tentangga nanti keluar suara hatinya kalau kita cuma minta, “Haduh, ibu ini minta terus dech!” hahahaha kebanyakan nonton sinetron ya saya :D

Selain itu tetangga juga bisa dijadikan tempat curhat ya… tapi jangan sembarang curhat pada saat tetangga kita yang masih sibuk seperti memasak atau mengurus anak. Curhatlah ketika mereka sedang senggang, atau kelihatan jalan-jalan didepan rumah kita. Kalau mereka sedang sibuk pas kita curhat, bisa-bisa si tetangga ini gak fokus dengerin curhat kita. Misalnya kita curhat masalah kesehatan anak dan si tentangga sedang sibuk masak.
“Aduh bu, anak saya kok sering sakit ya… dikit-dikit batuk, dikit-dikit pilek, saya sampai bingung sendiri. Anak ibu kok sehat ya, minum vitamin apa sich?”
 si ibu tetangga yang lagi ruwet nyari bumbu masak malah diajak curhat bisa-bisa jawab sekenanya ya… “Hmmm, biasanya tak kasi merica ini bu, tapi dimana ya?”
Hahaha :D bingungkan? Makanya kita sebagai tetangga yang baik, harus mengerti kondisi saat curhat ya bu… Asal jangan sampai kita mengurusi masalah tetangga, nanti bisa-bisa kita yang kena masalah juga.

Tetangga juga bisa dijadikan tempat bisnis ya… Jaman sekarang apa sih yang gak bisa dibisnisin? Mulai dari jualan baju, jilbab, panci, teflon, karpet, tas sampai alat make up semua bisa… caranya juga semakin mudah, mulai dari off line sampai on line, mulai dari cash sampai kredit (1 bulan, 2 bulan, 3 bulan pas sampai lupa kadang gak kebayar). Sebagai tetangga yang baik, paling gak kita mensuport ya bisnis mereka, kalau ada uang ya dibeli, kalau gak ada ya nanti dulu tunggu ada uangnya ya :D kalau tetep gak ada uang, ya didoakan saja semoga bisnisnya lancar, amiin. Jangan sampai kita malah menjatuhkan, seperti ada yang jual tas, kita juga ikut jual tas dengan harga yang jauh dibawahnya. Kalau gitu jadi bahan pembicaraan nanti, dosa lho… Lebih baik, kalau kita juga ingin seperti si tentangga kita bisa join… “bu, tasnya saya jualkan ya? Teman-teman saya banyak lho yang suka sama tas, sapa tau ada yang berminat?” Wah, kalau begini selain tetangga senang, kita juga senang donk… pastinya kita dapat harga reseller dari ibunya :D. Ada kecualinya juga ya, misal kita orang baru di lingkungan tersebut, dan juga sudah memulai bisnis sejak tinggal di tempat yang lama alangkah baiknya kita sebagai pendatang baru mencari informasi dulu. Apa ada juga orang yang mempunyai bisnis yang sama? Jika ada, kita bisa saling sharing ni, misal sama-sama jual jilbab “eh, bu ada kalau ada orang cari hijab seperti ini bisa ambil disaya, nanti kalau ada orang yang minta hijab seperti punya ibu, saya ambil ke ibu ya?” Amankan? Ingat, kita jangan sampai berhianat pada mereka, nanti bisa jadi bulan-bulanan orang sekampung :D

Tetangga tempat kita berbagi. Jangan sampai kita pelit sama tetangga, kalau kita masak atau buat kue berlebih, bolehlah bagikan kepada tetanga, jangan bagikan aromanya saja, kasian tuh si tetangga. Apalagi kalau tetangga kita hamil, kalau dia pengen dan kita pelit, wah… kasian sekali lho… bisa-bisa nanti kalau gantian kita yang hamil dan mencium aroma masakan tetangga kita juga tak diberi, nangis dech kita hehehe :D. Seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wassalam kepada Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu,
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا طَبَخْتَ مَرَقَةً فَأَكْثِرْ مَاءَهَا وَتَعَاهَدْ جِيرَانَكَ
Artinya: “Wahai Abu Dzar, apabila kamu memasak sayur (daging kuah) maka perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu” (HR. Muslim).

Berbaik-baiklah kepada tetangga, agar tetangga juga berbaik hati kepada kita. Hormati semua tetangga kita, mulai dari anak kecil, orang tua hingga yang seumuran dengan kita. Niscaya kita akan mendapatkan keamanan dan ketenangan selain itu kita juga jauh dari cibiran orang.


Sumber sabda Rasul: hmuslimah.or.id


EmoticonEmoticon