Hidup bertetangga itu menyenangkan ya… karena selain
meramaikan lingkungan tetangga kita juga orang pertama yang akan membantu kita
selain itu kita harus memuliakan tetangga, tidak hanya kedua orang tua kita
saja lho… Seperti Diriwayatkan
oleh sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ
Artinya: “Barangsiapa
yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan
tetangganya” (Muttafaq ‘alaih).
Berkata Al-Hafizh (yang
artinya): “Syaikh Abu Muhammad bin Abi Jamrah mengatakan, ‘Dan terlaksananya
wasiat berbuat baik kepada tetangga dengan menyampaikan beberapa bentuk
perbuatan baik kepadanya sesuai dengan kemampuan. Seperti hadiah, salam, wajah
yang berseri-seri ketika bertemu, memperhatikan keadaannya, membantunya dalam
hal yang ia butuhkan dan selainnya, serta menahan sesuatu yang bisa
mengganggunya dengan berbagai macam cara, baik secara hissiyyah (terlihat) atau
maknawi (tidak terlihat).’” (Fathul Baari: X/456).
Selain itu tetangga juga bisa dijadikan tempat curhat
ya… tapi jangan sembarang curhat pada saat tetangga kita yang masih sibuk
seperti memasak atau mengurus anak. Curhatlah ketika mereka sedang senggang,
atau kelihatan jalan-jalan didepan rumah kita. Kalau mereka sedang sibuk pas
kita curhat, bisa-bisa si tetangga ini gak fokus dengerin curhat kita. Misalnya
kita curhat masalah kesehatan anak dan si tentangga sedang sibuk masak.
“Aduh bu, anak saya kok sering sakit ya… dikit-dikit
batuk, dikit-dikit pilek, saya sampai bingung sendiri. Anak ibu kok sehat ya,
minum vitamin apa sich?”
si ibu
tetangga yang lagi ruwet nyari bumbu masak malah diajak curhat bisa-bisa jawab
sekenanya ya… “Hmmm, biasanya tak kasi merica ini bu, tapi dimana ya?”
Hahaha :D bingungkan? Makanya kita sebagai tetangga yang baik, harus mengerti kondisi
saat curhat ya bu… Asal jangan sampai kita mengurusi masalah tetangga, nanti
bisa-bisa kita yang kena masalah juga.
Tetangga juga bisa dijadikan tempat bisnis ya… Jaman
sekarang apa sih yang gak bisa dibisnisin? Mulai dari jualan baju, jilbab,
panci, teflon, karpet, tas sampai alat make up semua bisa… caranya juga semakin
mudah, mulai dari off line sampai on line, mulai dari cash sampai kredit (1
bulan, 2 bulan, 3 bulan pas sampai lupa kadang gak kebayar). Sebagai tetangga
yang baik, paling gak kita mensuport ya bisnis mereka, kalau ada uang ya
dibeli, kalau gak ada ya nanti dulu tunggu ada uangnya ya :D kalau tetep gak ada
uang, ya didoakan saja semoga bisnisnya lancar, amiin. Jangan sampai kita malah
menjatuhkan, seperti ada yang jual tas, kita juga ikut jual tas dengan harga
yang jauh dibawahnya. Kalau gitu jadi bahan pembicaraan nanti, dosa lho… Lebih
baik, kalau kita juga ingin seperti si tentangga kita bisa join… “bu, tasnya
saya jualkan ya? Teman-teman saya banyak lho yang suka sama tas, sapa tau ada
yang berminat?” Wah, kalau begini selain tetangga senang, kita juga senang
donk… pastinya kita dapat harga reseller dari ibunya :D. Ada kecualinya juga ya, misal kita orang baru di
lingkungan tersebut, dan juga sudah memulai bisnis sejak tinggal di tempat yang
lama alangkah baiknya kita sebagai pendatang baru mencari informasi dulu. Apa
ada juga orang yang mempunyai bisnis yang sama? Jika ada, kita bisa saling
sharing ni, misal sama-sama jual jilbab “eh, bu ada kalau ada orang cari hijab
seperti ini bisa ambil disaya, nanti kalau ada orang yang minta hijab seperti
punya ibu, saya ambil ke ibu ya?” Amankan? Ingat, kita jangan sampai berhianat
pada mereka, nanti bisa jadi bulan-bulanan orang sekampung :D
Tetangga tempat kita berbagi. Jangan sampai kita
pelit sama tetangga, kalau kita masak atau buat kue berlebih, bolehlah bagikan
kepada tetanga, jangan bagikan aromanya saja, kasian tuh si tetangga. Apalagi
kalau tetangga kita hamil, kalau dia pengen dan kita pelit, wah… kasian sekali
lho… bisa-bisa nanti kalau gantian kita yang hamil dan mencium aroma masakan
tetangga kita juga tak diberi, nangis dech kita hehehe :D. Seperti sabda Rasulullah shallallahu
‘alahi wassalam kepada Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu,
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا
طَبَخْتَ مَرَقَةً فَأَكْثِرْ مَاءَهَا وَتَعَاهَدْ جِيرَانَكَ
Artinya: “Wahai Abu
Dzar, apabila kamu memasak sayur (daging kuah) maka perbanyaklah airnya dan
berilah tetanggamu” (HR. Muslim).
Berbaik-baiklah kepada tetangga, agar tetangga juga
berbaik hati kepada kita. Hormati semua tetangga kita, mulai dari anak kecil,
orang tua hingga yang seumuran dengan kita. Niscaya kita akan mendapatkan
keamanan dan ketenangan selain itu kita juga jauh dari cibiran orang.
Sumber
sabda Rasul: hmuslimah.or.id
EmoticonEmoticon