Bagaimana kita berjilbab sekarang ini? apakah menutup aurat sesuai syariat islam? atau sekedar trend saja yang hanya menutup-nutupi auratmu? tulisan ini Insya Allah menjadi inspirasi bagi kita semua kaum Muslimah, begitupun saya. Amiin.
Diambil dari Artikel Muslimah.or.id
Pada akhir zaman ini sudah banyak yang menggunakan jilbab. Dari kalangan anak kecil hingga orang tua. Tapi, apakah motif kita dalam berjilbab? Ingin syar'i tapi tetap modern? Ingin syar'i tapi tetap cantik? atau bahkan dengan berjilbab jadi tambah cantik?
Keterangan tersebut adalah syubhat alias samar hukumnya. Sebagian muslimah yang tidak berhijab mengulang-ulang syubhat yang intinya, tidak ada yang disebut hijab secara hakiki, ia sekedar mode. Maka, jika itu hanya mode, kenapa harus dipaksakan untuk mengenakannya?
Mereka lalu menyebutkan beberapa kenyataan serta penyimpangan yang dilakukan oleh sebagian ukhti berjilbab yang pernah mereka saksikan. Sebelum membantah syubhat ini, kami perlu mengetengahkan enam macam alasan yang karenanya seorang ukhti mengenakan jilbab.
- Pertama, ia berjilbab untuk menutupi sebagian cacat tubuh yang dideritanya.
- Kedua, ia berjilbab untuk bisa mendapatkan jodoh. Sebab sebagian besar pemuda yang taat menjalankan syariat agama atau tidak, selalu mengutamakan wanita berjilbab.
- Ketiga, ia berjilbab untuk mengelabuhi orang lain bahwa dirinya orang baik-baik. Padahal, ia sebenarnya suka melanggar syariat Allah. Dengan berjilbab, maka keluarganya akan percaya terhadap keshalihannya, orang tidak ragu-ragu tentangnya. Akhirnya, dia bisa bebas keluar rumah kapan dan dimana dia suka, dan tidak akan ada seorang pun yang menghalanginya.
- Keempat, ia memakai jilbab untuk mengikuti mode, hal ini lazim disebut dengan "hijab ala Prancis". Mode itu biasanya menampakkan sebagian jalinan rambutnya, memperlihatkan bagian atas dadanya, memakai rok hingga pertengan betis, memperlihatkan lekuk tubuhnya. Terkadang memakai kain tipis sekali sehingga tampak jelas warna kulitnya, kadang-kadang juga memakai celana panjang hingga ketat. Untuk melengkapi mode tersebut, ia memoles wajahnya dengan berbagai macam make up (tabarruj), juga menyemprotkan parfum, sehingga menebar bau harum pada setiap orang yang dilewatinya. Dia menolak syariat Allah, yakni perintah mengenakan hijab. Selanjutnya lebih mengutamakan mode-mode buatan manusia.
- Kelima, ia berhijab karena paksaan dari kedua orang tuanya yang mendidiknya secara keras di bidang agama, atau karena keluarganya semua berhijab sehingga ia terpaksa menggunakannya padahal dalam hatinya ia tidak suka. Jika tidak mengenakannya, ia takut akan mendapatkan teguran dan hardikan dari keluarganya.
- Keenam, ia mengenakan jilbab karena mengikuti aturan-aturan syariat. ia percaya bahwa hijab adalah wajib, sehingga ia takut melepaskannya. Ia berhijab hanya karena mengharap ridha Allah, tidak karena makhluk.
Wanita berjilbab jenis keenam, akan selalu memperhatikan ketentuan-ketentuan berhijab, diantaranya:
- Jilbab itu longgar, sehingga tidak menampakkan lekuk-lekuk tubuh (tubuh bukan hanya kepala)
- Tebal, hingga tidak kelihatan sedikitpun bagian tubuhnya.
- Tidak memakai wangi-wangian.
- Tidak meniru mode pakaian wanita-wanita kafir sehingga muslimah memiliki identitas pakaian yang dikenal.
- Tidak memakai warna kain yang kontras (menyala) sehingga menjadi pusat perhatian orang.
- Hendaknya menutupi seluruh tubuh, selain wajah dan kedua telapak tangan, menurut suatu pendapat, atau menutupi seluruh tubuh dan yang tampak hanya mata, menurut pendapat lain.
- Hendaknya tidak menyerupai pakaian laki-laki sehingga hal ini dilarang orah syara'.
- Tidak memakai pakaian yang sedang menjadi mode dengan tujuan pamer sehingga ia terjerumus kepada sifat membanggakan diri yang dialrang oleh agama.
Selain berjilbab yang disebutkan terakhir, maka alasan-alasan mengenakan jilbab adalah keliru dan bukan karena mengharap ridha Allah. Ini bukan berarti tidak ada orang yang menginginkan ridha Allah dalam berjilbab. Berjilbablah sesuai batas-batas yang ditentukan syariat sehingga kita termasuk dalam golongan wanita yang berjilbab karena mencari ridha Allah dan takut akan murkanya.
Pakaian bermode, memakai make up, boleh kita pakai asal didepan mahrammu, karena dirimu terlalu berharga untuk dinikmati oleh sembarangan mata. Tidaklah kita berpikir bahwa sesuatu yang berharga itu pantas dipertontonkan di muka umum? Tentulah tidak.
Semoga bermanfaat.
EmoticonEmoticon