Minggu, 18 September 2016

Sifat Si Kecil yang Membuat Kami "MALU"

Anak jaman sekarang memang beda dengan anak jaman dulu. Dilihat dari sikap dan prilaku saja sudah jauh berbeda. Dulu kami dididik dengan lumayan keras ya, yang akhirnya membuat kami sangat menurut dengan perintah orang tua, sopan, dan tahu tata krama.
Anak sekarang malah jauh dari itu semua, banyak fenomena anak didik tidak menghormati guru bahkan orang tuanya. Sampai-sampai hukumpun bertindak. Bagaimana dengan negeri ini selanjutnya bila sebagian besar anak Indonesia seperti ini?

Orang tualah yang sangat berperan dalam menentukan sifat dan sikap anaknya, jangan semua diserahkan kepada guru. Guru hanyalah orang tua kedua anak kita saat mereka membutuhkan tambahan ilmu pendidikan, selebihnya adalah peran orang tua dirumah.

Kami sebagai orang tua juga tak ingin anak kami kelak mempunyai sifat dan sikap yang buruk terhadap lingkungannya. Walaupun kami adalah orang tua yang tidak sempurna, setidaknya anak kami harus jauh lebih sempurna daripada kami.

Kami adalah orang tua yang sama-sama mempunyai sifat egois, yang akhirnya anak kamipun memiliki sifat yang sama. Bagaimana cara menetralkan jika kami sedang emosi? Salah satu dari kamipun selalu mengalah dan mendinginkan suasana. Tapi, tidak untuk si kecil. Dia selalu meminta maaf, walaupun kami yang suka menyalahinya. "Ma/Yah... maaf ya?" Kalau sudah mendengar kata-kata itu pasti kami diam dan emosipun jadi guyonan. Tak jarang anak kami hanya meminta maaf saja, biasanya si kecil ini berbisik, lalu mencium pipi kami. Luluhlah kami berdua.

Anak kami jarang sekali meminta-minta, entah karena kami jarang mengajak dia ke toko atau bagaimana, setidaknya dia jarang minta ini dan itu. Sekalipun meminta dia selalu berbisik dan berkata "Mama punya uang?" (melas ya...). Ini perkataan anak usia 2 tahun, dengan sopannya dia berbisik dan minta izin dahulu jika ingin sesuatu, untuk perkataan itu si kecil menurut kalau memang saya jawab "Belum ada uang sayang, tunggu ayah ya?". Dan biasanya dia suka berbisik untuk minta izin jika didalam keramaian, seperti ada tamu atau berada ditempat ramai. Tidak hanya itu, untuk melihat tv pun dia izin dulu walaupun saya bilang tidak boleh tapi untuk yang satu ini dia sedikit agak ngambek kalau saya tidak izinkan, jika alasan saya dia ikuti diapun mengajak saya untuk bermain bersama. Saya memang agak ketat jika anak saya ingin melihat tv ataupun bermain gadget, lain dengan suami saya. Karena saya tidak mau dia hanya diam dan tidak aktif bermain diluar. Alasan lain karena banyak dampak negatif jika seusia anak kami melakukan hal itu.

Si kecil yang satu ini juga hobi sekali mengucapkan "terima kasih". Kata simpel ini selalu dia ucapkan kapan saja, bahkan setelah selesai bermain bersama kamipun dia mengucapkan terima kasih. "Terima kasih mama, sudah bermain bersamaku" :D lucu ya, kata-katanya seperti orang dewasa. Kadang tak lupa dia untuk mencium pipi kami setelah mengucapkan terima kasih.

Ini yang jarang sekali dilakukan oleh batita, yaitu mengucapkan "permisi". Kebanyakan batita suka sekali menerobos jika berjalan diantara banyak orang yang sedang duduk dilantai (biasanya jika ada acara pengajian/arisan), tapi si kecil jika datang sifat baiknya dia selalu melangkah hati-hati untuk menghindari kaki orang yang sedang duduk bahkan kue-kue yang selalu jadi sajian bisa dihindari, tak lupa juga dia berkata "permisiiii" (kadang pakai bahasa jawa, "amitttt"). Walaupun ini jarang dilakukan, tapi setidaknya dia tahu kondisi apa kata itu dipakai.

Si kecil adalah penghibur hati, ketika salah satu dari kami sedang capek atau kesal biasanya anak kami suka menghibur. Hal ini yang selalu membuat kami jadi bahagia sekali ketika dia berbisik kepada ayahnya ketika mamanya capek atau sebaliknya "yah, cium mama yuk!" dan tiba-tiba dia lari bersama ayahnya dan mencium pipi saya sampai basah semua. Biasanya suami saya menyebutnya "wet kiss" hehehehe :D

Kami bangga dengannya, dan malu jika dia melakukan hal itu. Kenapa? karena kami jarang bahkan tidak pernah melakukan hal itu kepada orang tua kami. Alhamdulillah, Allah sudah menitipkan si kecil ini kepada kami. Walau tidak semua kami ajarkan hal-hal itu, tapi kami hanya membiasakan bersikap seperti itu agar nantinya anak kami menjadi orang yang selalu rendah hati dan menghormati semua orang.

"Selalu jaga sifatmu yang seperti ini nak, walaupun kelak kau sudah besar nanti...amiin"


EmoticonEmoticon