Kamis, 15 September 2016

Jilbab bukan Sekedar Budaya, Ajarkan Anakmu Sedini Mungkin!

Kita pasti sudah tahu bahwa memakai jilbab itu adalah kebajiban, bukan hanya sekedar budaya dari bangsa Arab. Wanita kaya ataupun miskin, tua maupun muda semua wajib memakai jilbab. Selama ia sudah memasuki masa balig dan ialah adalah seorang muslim, maka ia berkewajiban memakai jilbab.

sumber gambar: ayo-berjilbab.blogspot.com
Setiap Muslimah punya Tanggungan Atas Dirinya untuk taat kepada Allah, salah satunya berjilbab. Perintah memakai jilbab Allah sampaikan kepada Rasulnya.

"Hai Nabi, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.' Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal karena itu mereka tidak diganggu. Dan, Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S. al-Ahzab:59)

"... katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin...," menunjukkan bahwa yang diperintahkan untuk memakai jilbab adalah wanita mukmin, wanita yang beriman kepada Allah. Selain itu, hal ini katakan juga dalam Surat an-Nur, ayat 31.

Katakanlah kepada mereka wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangan dan kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak daripadanya. Dan, hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya..." (Q.S. an-Nur:31) 

Di dalam Surat an-Nur ayat 31 tersebut lagi-lagi menunjukkan bahwa perintah berjilbab ditunjukkan kepada wanita yang beriman. Jika kita perhatikan kedua ayat tersebut, seorang wanita yang menutup auratnya dihadapan laki-laki yang bukan muhrimnya ialah termasuk wanita yang beriman kepada Allah.

Nah, bagaimana kalau anak perempuan kita masih kecil dan belum memasuki masa balignya? Memang, kewajiban untuk pakai jilbab belum dibebankan kepadanya. Tapi, kita mempunyai kewajiban untuk mengajarkan si kecil memakai jilbab. Karena, diusia muda akan jauh lebih mudah untuk belajar dibandingkan usia tua. Jadi, mumpung anak kita masih kecil kita bisa mengajarakan ia untuk memakai jilbab.

Dalam mengajarkan anak memakai jilbab, pertama yang perlu diperhatikan adalah contoh terlebih dahulu. Apakah si ibu juga memakai jilbab? jika si ibu sudah memakai jilbab, maka si kecil juga pasti mengikuti apa yang dikenakan ibunya. Ajarkan pada mereka bahwa jilbab adalah pakaian seorang muslimah sehingga nanti mereka tidak akan asing dengan jilbab.

Bagi anak kecil yang suka bermain, pasti akan merasa gerah dengan jilbabnya. Kita sebagai orang tua jangan terlalu memaksakan si kecil untuk berjilbab dulu. Biarkan dia melepaskan jilbabnya sejenak, kemudian jika sudah tidak gerah kita dapat membimbingnya untuk mengenakannya lagi. Yang penting terbangun suasana yang nyaman untuk anak berjilbab.

Allah punya maksud memerintahkan Muslimah untuk berjilbab, dan Islam adalah agama yang sempurna. Tak ada celah kesalahan sedikitpun dari yang telah ia firmankan.
Allah memerintahkan perempuan mukmin untuk berjibab agar perempuan mukmin tidak terganggu oleh kaum lelaki (orang jahat), seperti pada surat al-Ahzab ayat 59 yang sudah disebutkan tadi. Kalimat tersebut bisa dijadikan alasan kepada anak kita untuk memakai jilbab. Selain jilbab adalah pakaian ketakwaan, dengan memakai jilbab berarti kita dikenal sebagai wanita muslim. Dan dengan memakai jilbab berarti kita juga telah melindunginya dari gangguan orang-orang jahat, apalagi kalau anak perempuan kita sudah memasuki usia remaja. Tentu secara penampilan ia akan terlihat berbeda dengan waktu kecil dulu. Maka dari itu ajarkan mereka untuk berjilbab sesuai syariat, agar anak kita merasa terlindungi ketika berjilbab.

Kita sebagai orang tua memang tidak boleh henti-hentinya untuk mendidik si kecil. Kata lelah tidak boleh ada dalam kamus kita. Hanya dengan ketekunan dan kesabaran dalam mendidik si kecil, Insya Allah anak kita mampu menjadi pemberat amal kita di akhirat nanti. Amiin.



EmoticonEmoticon